Made by me, sorry if this story looks weird, by the way this story contain a little riddle
***
Kemarin sore. Setelah aku mengeringkan tanganku di alat yang
terletak di ujung toilet aku mendengar suara tangisan yang halus namun tetap
dapat kudengar berasal dari WC bilik ke tiga, aku berjalan perlahan melewati dua
bilik lain sebelum akhirnya suara itu menghilang, tepat saat aku berada di depan
pintu bilik ke tiga, begitu aku membuka pintu, aku meliat seorang gadis kecil
dengan baju putih terduduk bersimbah darah, wajahnya yang dipenuhi dengan luka
menatapku dengan mata,tidak, tidak ada mata di sana, kosong, hanya lubang.
Begitulah kira-kira cerita temanku siang ini, sebagian besar temanku yang lain
percaya akan hal itu, karena dia memang orang yang dapat di percaya. Berbeda
dengan mereka aku tidak langsung percaya, karena itu sore ini aku akan
membuktikannya.
Sekolah telah sepi, hanya tinggal beberapa anak yang
nampaknya belum dijemput oleh orang tua mereka. Aku berjalan menuju toilet yang
sama yang ada dalam cerita temanku, membuka pintunya dan masuk ke dalam, sunyi
dan entah kenapa terasa mencekam, apalagi dengan pencahayaan toilet yang minim.
Aku menatap kelima pintu bilik di sebelah kananku kemudian
berjalan menuju bilik terekat, bilik pertama, kemudian melangkah lagi ke depan,
bilik ke dua dan selangkah lagi menuju bilik ke tiga. Aku memutar badanku menghadap
pintu bilik dan membukanya dengan perlahan.
Tida ada apa apa di sana, hanya WC biasa, dengan toilet duduk
dan shower juga tisu. Aku lantas menghembuskan nafas lega, sesuai dugaanku, tidak akan
ada apa-apa.
Tapi tiba-tiba saja, terdengar suara tangisan lembut dari
bilik selanjutnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar